Chrisye dan Karyanya yang Terus Abadi

Chrisye dan Karyanya yang Terus Abadi

30 Maret 2007, Indonesia berkabung karena ditinggalkan oleh salah satu anak kebanggaannya, Chrisye, karena kanker paru-paru yang ia derita dari Agustus 2005. Siapa yang menyangka, penyanyi dengan suara khasnya ini mengawali karir musiknya sebagai pemain bas.

Chrisye lahir di Jakarta 16 September 1949, dengan nama Christian Rahadi yang kemudian berubah menjadi Chrismansyah Rahadi. Sejak kecil, ia sudah sangat menyukai musik, sebut saja Frank Sinatra, Bing Cosby, Nat King Cole, dan Dean Martin telah menjadi makanan sehari-harinya.

Chrisye, dibesarkan di Jalan Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, bertetangga dengan Nasution bersaudara yang kelak menjadi titik awal ia memulai karir di dunia musik. Chrisye dan Gauri Nasution diceritakan sering bernyanyi dan bermain gitar bersama. Namun, Chrisye pada akhirnya memutuskan untuk menekuni alat musik bas yang menurutnya lebih mudah daripada gitar. Singkatnya, Nasution bersaudara kemudian membuat sebuah band bernama Sabda Nada dengan mengajak Pontjo Sutowo, namun Chrisye tidak di sana.

Read more

Gemalara Akan Rilis Single Kedua Berjudul “Gemuruh”

Kuartet alternatif asal Jakarta akan segera rilis single kedua serta musik videonya besok di Mondo by the Rooftop.

Berita Angkasa kerap menunjukkan keseriusannya dalam mengangkat musisi-musisi grass root lokal untuk diperkenalkan kepada khalayak lewat acara-acara yang dihelat, seperti Pets Pets yang sudah berjalan 2 kali. Kali ini, Berita Angkasa berkolaborasi dengan Gemalara dalam menghelat Pesta Rilis Single “Gemuruh”. Gemalara yang beranggotakan Samo Rafael pada vocal, R.A Syukur pada guitar, Dylan Utomo pada Bass dan Ramadhani pada Drum telah merilis single perdananya pada awal tahun 2017 “Di Wajahmu Kulihat Bulan.” Besok, 8 Maret 2018 band yang diproduseri oleh Windra ‘Bontel’ Benyamin ini akan merilis single keduanya yang diberi judul “Gemuruh” di Mondo by the Rooftop – Fatmawati. 

Gemalara

 

Read more

Artist Review: 90 Horse Power

90hp

Pada review artist Bayzine kali ini kami bersyukur karena salah satu sesepuh dari Bayusvara Sound System Provider, dengan sukarela, mau menyumbang satu tulisan tentang band yang sedang ia gandrungi. Band tersebut merupakan band dengan kemampuan teknik bermain yang tidak unggul namun lagunya dipenuhi aura positif yang dengan segera dapat dirasakan oleh setiap orang yang mendengarkannya. Lalu apa yang Fikri Hadi rasakan saat mendengar lagu-lagu 90 Horse Power? Simak ulasan berikut.

Bayusvara.com – Ada sebuah kalimat bijak, bahwa Musik sebagai seni mampu mengungkapkan hal-hal yang tidak dapat diekspresikan dengan kata-kata, musik lebih mampu dan lebih ekspresif dalam mengungkapkan perasaan daripada bahasa lisan dan tulisan. Seringkali kita berada dalam fase “merinding” saat mendengarkan musik, hal-hal magis seperti itulah yang bisa dilakukan oleh musik terhadap kita, si jiwa-jiwa yang kosong. Tempo hari saya disodorkan teman CD sebuah band baru, namanya 90 Horse Power. Sekilas namanya seperti mendengar sales mobil mengidentifikasi semburan tenaga mesin mobil dagangannya. Namun, apalah arti sebuah nama seperti kata Shakespeare, 90 Horse Power yang satu ini tidak butuh terlalu banyak sales sehingga kuping kita tidak keracunan oleh banyak omong kosong. Sesaat setelah mendengar keseluruhan materi di album mereka saya bisa langsung memilih mana lagu favorit yang bisa memposisikan saya pada fase “merinding”.

 

Read more

Artist Review: Danilla Riyadi

Danilla

Diantara banyak nama penyanyi muda wanita yang bermunculan akhir-akhir ini terdapat satu nama yang  berkesan untuk kami. Nama tersebut adalah Danilla Riyadi. Memainkan musik jazz dengan berbagai macam campuran dari bossas modern hingga triphop, Danilla mengukuhkan namanya di kancah musik independen Indonesia.

Bayusvara.com – Peleburan musik-musik tersebut dapat kita dengar di album perdananya yang bertajuk Telisik. Dengan 13 lagu yang terdapat di album tersebut, Danilla mampu menculik pendengarnya ke dimensi yang asing namun menghangatkan. Banyak lagu-lagu dari album tersebut yang dapat dengan mudah kami kenali karena banyak dari lagu-lagu tersebut memiliki ciri khas yang unik yang membedakannya dari lagu lainnya. Seperti pada lagu Junko Furata, kita dapat mendengar pengaruh kental dari musik-musik trip hop semacam Jay Jay Johanson atau beberapa lagu dari Portishead.

Diantara semakin beragamnya musik Indonesia, Danilla merupakan salah satu penyanyi wanita muda yang patut untuk diperhatikan perkembangannya. Selain live performance yang rapi dan hangat, Danilla perlu diperhatikan sebab perkembangan musiknya akan mengarah ke ranah yang lebih mengejutkan. (A.D Lacborra)

× Hubungi Kami